Marning_sadang - Dikutip dari Hellosehat.com, Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama dan terjadi selama lebih dari satu tahun. Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Seseorang yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang. Kekurangan energi kronis dapat diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm dapat dikatakan ia mengalami kekurangan gizi kronis. Kekurangan energi kronis (KEK) menyebabkan keluar masuknya energi tidak seimbang di dalam tubuh. sehingga, banyak gangguan yang akan terjadi jika seorang ibu mengalami KEK. Gangguan ini mengganggu kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dapat diakibatkan dari beberapa hal, diantaranya adalah :
- Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
- Usia ibu hamil yang terlalu tua dan terlalu muda
- Beban pekerjaan ibu hamil yang terlalu berat
- Penyakit serta infeksi yang dialami oleh ibu hamil
Sementara dampak negatif terhadap janin yang dikandung oleh Ibu hamil yang mengalami KEK adalah :
- Keguguran
- Pertumbuhan janin tidak maksimal menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
- Perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini mempengaruhi kemampuan belajar, kognitif, serta anak berisiko mengalami kecacatan
- Kematian bayi saat lahir
Pada Tahun 2022 ini, di Desa Sadang terdapat 3 orang ibu hamil yang mengalami kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Untuk melakukan pemulihan terhadap ibu hamil KEK tersebut, Bidan Desa Sadang Ibu Yuyun Soehartini S.ST memberikan PMT Pemulihan untuk ibu hamil. Pemberian PMT Pemulihan dan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko keguguran, bayi lahir prematur, bayi lahir cacat dan kematian terhadapa bayi yang baru lahir.
PMT Pemulihan diberikan oleh Bidan Desa selama kurun waktu 90 hari secara berturut-turut dan dimulai pada tanggal 17 Oktober 2022. Menu yang diberikan untuk PMT Pemulihan adalah menu berbasis makanan lokal dan biskuit MT-Bumil dan selalu berganti setiap hari sesuai jadwal yang telah disusun oleh pihak Puskesmas jatirogo. Salah satu contoh dari PMT tersebut yakni puding waluh, gelantin, takoyami, sempolan dan di barengi dengan buah-buahan yang syarat akan gizi.
Selama kurun waktu 90 (sembilan puluh) hari tersebut Bidan Desa dibantu oleh kader posyandu melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap ibu hamil KEK. Setiap kali kader posyandu mengantarkan PMT kepada ibu hamil KEK dirumah, kader selalu melakukan evaluasi dan pencataan. Evaluasi tersebut mencakup apakah PMT yang diberikan dihabiskan, atau hanya dimakan separuh atau bahkan hanya dimakan beberapa saja.
Lembar evaluasi tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan pendataan dan langkah yang akan diambil selanjutnya oleh Bidan Desa untuk mengatasi ibu hamil KEK di Desa Sadang. Sehingga langkah ini diharapkan dapat mengurangi resiko bayi lahir cacat, prematur, keguguran dan kematian pada bayi yang baru lahir. Sehingga bayi yang lahir adalah bayi yang sehat dan cerdas dan kedepannya dapat menjadi generasi penerus yang berkompeten. (@gus_sdg)